Usia Ideal Menikah dan Hamil Menurut Pakar dan Ketua BKKBN: Rekomendasi yang Berbeda

Dina Yonada

Usia Ideal Menikah dan Hamil Menurut Pakar dan Ketua BKKBN: Rekomendasi yang Berbeda
Usia Ideal Menikah dan Hamil Menurut Pakar dan Ketua BKKBN: Rekomendasi yang Berbeda

Usia Ideal Menikah dan Punya Anak

Menentukan usia ideal untuk menikah dan memiliki anak merupakan keputusan penting dalam kehidupan seseorang. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk kesiapan fisik, mental, emosional, dan finansial. Dalam artikel ini, kami akan membahas usia ideal menikah dan memiliki anak, serta saran-saran dari para ahli kesehatan mengenai fase kehamilan yang aman bagi ibu dan bayi.

Rekomendasi Usia Menikah dan Hamil

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata usia pernikahan di Indonesia adalah 25 tahun untuk perempuan dan 28 tahun untuk laki-laki. Namun, Ketua Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, merekomendasikan agar perempuan menikah dan hamil di rentang usia 20-35 tahun.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada fakta bahwa usia 20-35 tahun dianggap sebagai fase terbaik untuk kehamilan, yang mampu mencegah risiko kematian ibu maupun bayi. Dalam fase ini, tubuh perempuan masih mampu memproduksi sel telur yang optimal untuk pembuahan dan perkembangan janin. Selain itu, usia ini juga dianggap ideal untuk menghadapi tanggung jawab sebagai orang tua, termasuk dalam hal keuangan dan kesiapan mental.

Penyebab Risiko Kematian Ibu dan Bayi

Risiko kematian ibu dan bayi masih menjadi masalah serius di Indonesia, meski sudah banyak upaya yang dilakukan untuk mencegahnya. Menurut data BPS, angka kematian ibu di Indonesia pada 2018 adalah 305 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi adalah 20 per 1.000 kelahiran hidup.

Beberapa penyebab risiko kematian ibu meliputi kurangnya akses informasi dan layanan kesehatan yang memadai, kehamilan usia dini, kehamilan terlalu sering atau terlalu jarang, serta kondisi kesehatan yang buruk seperti anemia dan malnutrisi.

BACA JUGA:   Bolehkah Menikah dengan Saudara Sepupu? Penjelasan Menurut Islam

Sementara itu, risiko kematian bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi, komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, serta masalah kesehatan yang diwariskan dari orang tua atau keluarga.

Cara Mencegah Risiko Kematian Ibu dan Bayi

Untuk mencegah risiko kematian ibu dan bayi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Konsultasi dan Pemeriksaan Kehamilan: Pemeriksaan secara rutin selama kehamilan dapat membantu mencegah atau menangani masalah kehamilan secara dini.
  • Memperhatikan Gizi: Asupan gizi yang cukup dan seimbang sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan janin.
  • Menjaga Kebersihan: Menjaga kebersihan diri dan lingkungan dapat membantu mencegah penyebaran penyakit dan infeksi.
  • Memberi ASI: ASI memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk bayi dan dapat membantu mencegah infeksi serta meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

Kesimpulan

Menentukan usia ideal untuk menikah dan memiliki anak bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan mempertimbangkan kesiapan fisik, mental, emosional, dan finansial, serta mengikuti saran dari para ahli kesehatan, kita dapat meminimalkan risiko kematian ibu dan bayi dan memberikan masa depan yang lebih baik untuk keluarga.

Begitu juga dengan kegiatan menjaga kesehatan ibu dan bayi, selalu lakukan konsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran dan arahan yang tepat dalam menghadapi fase kehamilan dan persalinan. Mari kita saling mendukung dan membantu untuk menciptakan kesehatan keluarga dan generasi berikutnya yang lebih baik.

Also Read

Bagikan:

Tags