Wajib Nikah Dalam Islam: Memenuhi Syarat Finansial dan Menghindari Zina

Dina Yonada

Wajib Nikah Dalam Islam: Memenuhi Syarat Finansial dan Menghindari Zina
Wajib Nikah Dalam Islam: Memenuhi Syarat Finansial dan Menghindari Zina

Wajib Nikah dalam Islam?

Apa itu Nikah?

Nikah atau pernikahan merupakan salah satu ibadah dalam agama Islam dan di dalamnya terkandung tujuan untuk menciptakan ketentraman dan kedamaian dalam suatu keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Pada dasarnya, nikah menjadikan suami dan istri sebagai pilar utama dalam membangun generasi yang sehat, berkualitas, dan berakhlak mulia.

Apa Syarat Diharuskan Menikah?

Islam mewajibkan seseorang untuk menikah jika telah memenuhi dua syarat yaitu pertama, dikhawatirkan jatuh ke dalam zina, dan kedua, sudah mampu secara finansial. Ketentuan tersebut dijadikan sebagai penghormatan kepada diri sendiri dan orang lain agar selalu menjaga diri dan tindakan yang dilakukan, sekaligus menjamin kestabilan ekonomi keluarga.

Maka, penting bagi kita untuk memahami bahwa nikah bukan hanya sekadar sebuah tuntutan agama dan kebutuhan biologis belaka, melainkan juga sebagai bagian penting dalam upaya mendewasakan diri. Dalam Agama Islam, nikah memiliki beberapa keutamaan antara lain:

  • Mempertebal rasa kasih sayang
  • Meningkatkan keimanan
  • Memperkuat pertahanan diri dari godaan syahwat yang mampu merusak moralitas dan mengancam perdamaian rumah tangga

Keutamaan Menikah di Usia Muda

Di era modern saat ini, banyak diantara generasi muda yang lebih memilih untuk menunda menikah karena alasan tertentu, seperti karir yang masih dikejar, masa depan yang belum jelas, atau mencari pasangan yang sempurna. Padahal, menikah dan berkeluarga diusia muda memiliki banyak keuntungan, diantaranya:

  • Mendapat restu dari-Nya
  • Mendapatkan keberkahan dalam hidup
  • Meningkatkan kematangan dan motivasi diri
  • Menyesuaikan diri dengan pasangan menjadi lebih mudah
  • Memperbaiki aspek moral dan berakhlak warganegara
BACA JUGA:   Nikah Tidak Sah: Menyingkap Tabir Pernikahan yang Dilarang oleh Agama

Bukti Related-nya bisa diamati di sekitar kita

Dalam beragam riset yang dilakukan oleh berbagai pihak, menunjukan bahwa pernikahan di usia muda memberikan banyak pengaruh positif dalam kehidupan suami istri dan juga keluarga mereka. Terbukti, pasangan yang menikah di usia muda lebih jarang menjadi korban perselingkuhan dan perceraian, serta memiliki dukungan sosial yang lebih kuat dari keluarga dan masyarakat sekitar. Jadi, membuktikan bahwa menikah di usia muda memang memberikan dampak yang baik pada kelangsungan hidup dan keberlangsungan pernikahan pasangan tersebut.

Bagaimana Menjaga Kelangsungan Pernikahan?

Setelah menikah, bukan berarti kita akan selalu terhindar dari rintangan dan problem kesulitan di dalam rumah tangga. Yang harus dilakukan adalah saling memahami, saling menerima kelebihan dan kekurangan, dan terus memperbaiki hubungan antara suami istri. Hal ini bisa dilakukan dengan cara:

  • Menjaga komunikasi yang baik, terbuka, dan jujur
  • Memahami peran masing-masing
  • Senantiasa berusaha menjadi pasangan yang saling mendukung
  • Melakukan kontemplasi dan refleksi diri secara berkala
  • Menghindari godaan yang bisa merusak hubungan

Kesimpulan

Di masa modern ini, wajib hukumnya menikah tidak lagi menjadi hal yang mudah diwujudkan. Oleh karenanya di era ini, kita diharuskan memperbanyak riset dan membaca berbagai buku agar terus memahami makna dari nikah itu sendiri. Disamping itu, kita juga harus menyadari bahwa menikah di usia muda masih sangatlah penting untuk terus punya keyakinan dalam riset pernikahan menikah harus dilakukan secepatnya. Tapi yang terpenting, semua itu harus dijalankan dengan menghadirkan nikah sebagai praktik keagamaan yang penuh arti dan mendalam. Sehingga, tidak diragukan lagi jika nikah yang bisa dijadikan suatu ibadah menjadi saat-saat terindah dalam kehidupan seseorang.

Also Read

Bagikan:

Tags